CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS »
wellcome to tretes hell!!!

Minggu, 04 Desember 2011

Surabaya Underground


Scene underground rock disurabaya bermula dengan semakin-tumbuhkembangnya band-band independen beraliran death metal/grincore sekitar pertengahan tahun 1995. Sejarah terbentuknya berawal dari event Surabaya Expo (semacam Jakarta Fair di DKI) dimana band-band  underground metal seperti, Slowdeath, Tortute, Dry, Venduzor, Busidho manggung disebuah acara musik dievent tersebut. Setelah event itu masing-masing band tersebut kemudian sepakat untuk mendirikan sebuah organisasi yang bernama Independen. Base camp dari organisasi yang tujuan dibentuknya sebagai wadah pemersatu serta sarana sosialisasi informasi antar musisi/band underground metal ini waktu itu dipusatkan didaerah Ngagel Mulyo atau tepatnya distudio milik band Retri Beauty (band death metal dengan semua personilnya cewek, kini RIP). Anggota dari organisasi yang merupakan cikal bakal terbentuknya scene underground metal disurabaya ini memang sengaja dibatasi hanya sekitar 7-10 band saja. Recana pertama Independen waktu itu adalah menggelar konser underground rock di Tama Remaja, namun rencana ini ternyata gagal karena kesibukan melakukan konsolidasi didalam scene.
Setelah semakin jelas dan mulai berkembang scene underground metal diSurabaya pada akhir bulan Desember 1997 organisasi Independen resmi dibubarkan. Upaya ini dilakukan demi memperluas jaringan agar semakin tidak tersekat-sekat atau menjadi terkotak-kotak komunitasnya. Pada masa-masa terakhir sebelum bubarnya oraganisasi Independen, divisi record label mereka tercatat sempat merilis beberapa buah album milik band-band death metal/grincore Surabaya. Misalnya debut album milik Slowdeath yang bertitel “From Mindless Enthusiasm to Sordid Self-Destruction” (September 96), debut album Dry berjudul “Under The Veil of Relegion” (97), Brutal Torture “Carnal Abuse”, Wafat “Cemetery of Celerage” hingga debut album milik Fear Inside yang bertitel “Mindestruction”. Tahun-tahun berikutnya barulah underground metal diSurabaya dibanjiri oleh rilisan-rilisan album milik Growl, Thandus, Holy Teror, Kendhat hingga Pejah.
Sebagai ganti Independen kemudian dibentuklah Surabaya Underground Society (S.U.S) tepat dimalam tahun baru 1997 dikampus Universitas 45, saat diselenggarakannya event AMUK I. Saat itu disurabaya juga telah banyak bermunculan band-band baru dengan aliran musik black metal. Salah satu band death metal lama yaitu, Dry kemudian berpindah konsep musik seiring dengan derasnya pengaruh musik black metal disurabaya kala itu. Hanya bertahan kurang lebih beberapa bulan saja, S.U.S ditahun yang sama dilanda perpecahan didalamnya. Band-band yang beraliran black metal kemudian berpisah untuk membentuk sebuah wadah baru bernama ARMY OF DARKNESS yang memiliki lokasi didaerah karang rejo. Berbeda dengan black metal, band-band death metal selanjutnya memutuskan tidak ikut membentuk organisasi baru. Selanjutnya dibulan september 1997 digelar AMUK II di IKIP surabaya. Event ini kemudian mencatat sejarah sendiri sebagai event paling sukses disurabaya kala itu. 25 band death metal dan black metal tampil sejak pagi hingga sore hari dan ditonton oleh lebih 800-1000 orang. Arwah, band black metal asal bekasi juga turut tampil dieven tersebut sebagai band undangan.
Scene ekstrem metal disurabaya pada masa itu lebih banyak didominasi oleh band-band black metal dibandingkan band death metal/grincore. Mereka juga lebih intens dalam menggelar event-event musik black metal yang sukses digelar disurabaya seperti ARMY OF DARKNESS I dan II.
Tepat tanggal 1 juni 1997 dibentuklah komunitas underground INFERNO 178 yang markasnya terletak didaerah Dharmahusada (Jl. Prof. DR. Moestopo). Ditempat yang agak mirip dengan rumah-toko(RUKO) ini tercatat ada beberapa divisi usaha yaitu distro, studio musik, indie label, fanzine, warnet san event organizer untuk acara-acara underground disurabaya. Event-event yang perna digelar oleh INFERNO 178 antara lain adalah STOP THE MADNESS, TEGANGAN TINGGI I & II, hingga BLUEKUTHUQ LIVE.
Band-band underground rock yang kini bernaung dibawah bendera INFERNO 178 antara lain Slowdeath, The Sinners, Severe Carnage, System Sucks, Freecell, Bluekuthuq, dan sebagainya. Fanzine metal asal komunitas INFERNO 178, surabaya bernama POST MANGLED pertama kali terbit kala itu event TEGANGAN TINGGI I dikampus Unair dengan tampilnya band-band pink rock dan metal. Acara ini tergolong kurang sukses karena pada waktu yang bersamaan juga digelar sebuah event black metal. sayangnya, hal ini juga diikuti dengan mandegnya proses penggarapan POST MANGLED zine yang tidak kunjung mengeluarkan edisinya yang terbaru hingga kini.
Maka, untuk mengatisipasi terjadinya stagnasi atau kesenjangan informasi didalam scene, lahirlah kemudian GARIS KERAS Newsletter yang terbit pertama kali bulan februari 1999. Newsletter dengan format fotokopian yang memiliki jumlah 4 halaman itu banyak mengulas berbagai aktifitas musik underground metal, punk hingga HC tak hanya disurabaya saja tetapi lebih luas lagi. Respone posotif pun menurut mereka lebih banyak datang justru dari luar kota surabaya itu sendiri. Entah mengapa, menurut mereka publik underground rock disurabaya kurang apresiatif dan minim dukungannya terhadap publikasi independen macam fanzine atau newsletter tersebut. Hingga akhir hayatnya GARIS KERAS Newsletter telah menerbitkan edisinya hingga ke-12.
Divisi indie label dari INFERNO 178 paling tidak hingga sekitar 10 rilisan album masih tetap menggunakan nama independen sebagai nama label mereka. Baru memasuki tahun 2000 yang lalu label INFERNO 178 Productions resmi memproduksi album band punk tertua disurabaya, The Sinners yang berjudul “Ajang Kebencian”. Selanjutnya label INFERNO 178 ini akan lebih berkonsentrasi untuk merilis produk-produk non-metal. Sedangkan untuk label khusus death metal/brutal death/grincore dibentuklah Bloody Pigs Records oleh samir (kini gitaris TENGKORAK) dengan album kedua Slowdeath yang bertitle “Propaganda” sebagai proyek pertamanya yang dibarengi pula dengan menggelar konser promo tunggal Slowdeath di Cafe Flower sekitar bulan september 2000 lalu yang dihadiri oleh 150an penonton. Album ini sempat mencatat sold out walau masih dalam jumlah terbatas saja. Ludes 200 keping tanpa sisa.

0 komentar: